1. Istighfar dan Taubat
Nabi Nuh Alaihissalam berkata kepada kaumnya : "Maka aku katakan kepada mereka, mohon ampunlah kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) sungai-sungai". (QS Nuh : 10-12)
”Barang siapa yang selalu beristighfar, Allah akan memberinya kelapangan dalam setiap kesempitannya. Dan, Allah akan membukakan jalan dari kesusahannya serta Allah akan memberinya rezeki dari yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
2. Taqwa
Fiman Allah : "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya". (QS. Ath-Thalaq : 2-3)
Salah satu ayat yang menyebutkan ciri utama orang bertaqwa adalah ayat sebagai berikut adalah cinta akhirat :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS Al-An’aam ayat 32)
Setiap pendamba negeri akhirat selalu siap kepayahan dalam ibadah, tidak bergantung pada hitungan dunia, pecinta akhirat akan selalu memberikan yang terbaik dan tidak seadanya semisal sholat diakhirwaktu, malas, berat bersedekah terbaik lebih milih yang jelek, menunda beramal shaleh dst.
Allah maha tahu kesungguhan pengorbanan hamba-Nya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya” (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
Dalam kasus taqwa sebagai target Ramadhan ibadah Rosulullah ialah dermawan, shalat malam, membaca Al-Qur'an, susul dengan puasa sunnahnya dibulan lain.
“Nabi saw adalah orang yang amat dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan padanya Alquran. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadan, lalu membacakan padanya Alquran. Rasulullah saw ketika ditemui jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari & Muslim).
3. Berbuat baik kepada orang-orang lemah
Mush'ab bin Sa'd berkata, bahwasanya Sa'd merasa dirinya memiliki kelebihan daripada orang lain. Maka Rasulullah S.A.W bersabda : "Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah diantara kalian?". (HSR. Bukhari)
Rosulullah saw bersabda : Barangkali orang yang rambutnya semrawut dan bajunya berdebu, serta selalu ditolak jika bertamu, jika ia bersumpah kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya ( HR Muslim )
Orang lemah apalagi yang shaleh itu kunci Allah menolong hambaNya, jangan mereka dizalimi dan disakiti. Bisa mengundang kemurkaan Allah .
Rosulullah saw bersabda : "Sesungguhnya kamu diberi kemenangan dan dilimpahkan rizqi karena adanya orang-orang lemah diantara kalian" ( Hr Bukhari , Tirmidzi dan Abu Daud )
Allah berfirman : "Adapun terhadap orang yatim, janganlah kamu berlaku sewenang- wenang . Dan terhadap orang yang minta- minta, maka janganlah kamu menghardiknya ( Ad Duha :9-10 )
Menghardik saja tidak boleh apalagi menzalimi dan menyakiti mereka ? Bilamana suatu negeri yang penguasanya semena-mena terhadap orang susah, bisa jadi negeri itu akan kena krisis tak berujung. Para Nabiyullah dekat dengan orang miskin, maka itulah salah satu mengapa mereka diberi kemenangan.
4. Bertawakkal (berserah diri) kepada Allah
Rasulullah S.A.W bersabda : "Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi dengan perut lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang". (HSR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnul Mubarak, Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Qudha'i dan Al Baghawi dari Umar bin Khaththab t)
5. Silaturrahim (menyambung tali kekerabatan yang masih ada hubungan nasab)
Rasulullah S.A.W bersabda : "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturrahim" (HSR. Bukhari)
Diantara yang utama ialah berbakti kepada kedua orang tua yang masih hidup.
6. Berinfak dijalan Allah
Allah berfirman : "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya. Dialah sebaik-baiknya Pemberi rizki". (QS. Saba : 39)
7. Perbanyak syukur
GABUNGKAN DIANTARA 9 AMAL INI SBG KUNCI RIZKI DITENGAH KRISIS
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. “Dan ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” [Ibrahim : 7]
Pada ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. “Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur demi (kebaikan) dirinya sendiri” [An-Naml : 40]
8. Bekerja Saat Waktu Pagi.
Di antara jalan untuk meraih keberkahan dari Allah, ialah menanamkan semangat untuk hidup sehat dan produktif, serta menyingkirkan sifat malas sejauh-jaunya. Caranya, senantiasa memanfaatkan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hal-hal yang berguna dan mendatangkan kemaslahatan bagi hidup kita.
Termasuk waktu yang paling baik untuk memulai bekerja dan mencari rizki, ialah waktu pagi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memanjatkan do’a keberkahan.
“Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka” [HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah]
Contoh lain dari keberkahan waktu pagi, ialah sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Shakhr Al-Ghamidi Radhiyallahu ‘anhu. Yaitu perawi hadits ini dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Shakhr bekerja sebagai pedagang. Usai mendengarkan hadits ini, ia pun menerapkannya. Tidaklah ia mengirimkan barang dagangannya kecuali di pagi hari. Dan benarlah, keberkahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat ia peroleh. Diriwayatkan, perniagaannya berhasil dan hartanya melimpah ruah. Dan berdasarkan hadits ini pula, sebagian ulama menyatakan, tidur pada pagi hari hukumnya makruh.
9. Sholat Dhuha rutin
Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim & Thabrani)
Gabungin dah sembilan cara ini, bersama-sama jangan menunda dan meremehkan, karena Allah menuruti prasangka hamba-Nya. Siap ya ?